Ingin Membuat Proyek Green Building Yang Sukses, Contoh Berikut Bisa Jadi Inpirasi

Ingin Membuat Proyek Green Building Yang Sukses, Contoh Berikut Bisa Jadi Inpirasi

Pabrik kayu log Surabaya – Dalam era modern ini, konsep green building atau bangunan ramah lingkungan semakin mendapatkan perhatian global sebagai solusi untuk mengatasi krisis lingkungan, dengan kayu sebagai salah satu bahan utamanya. Menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan dan teknologi efisiensi energi, bangunan green building menawarkan manfaat yang luas, mulai dari pengurangan jejak karbon hingga peningkatan kualitas hidup.

Berikut beberapa contoh inspiratif dari proyek green building di seluruh dunia, menyoroti bagaimana kayu dan bahan alami lainnya memainkan peran penting dalam menciptakan struktur yang indah, fungsional, dan berkelanjutan.

T3 (Timber, Technology, Transit) di Minneapolis, Amerika Serikat 

Dalam beberapa tahun terakhir, bangunan komersial yang menggunakan kayu sebagai bahan utama telah menjadi sorotan dalam industri konstruksi. Salah satu contoh menonjol adalah T3 (Timber, Technology, Transit) di Minneapolis, Amerika Serikat. T3 bisa menjadi contoh untuk green building kategori bangunan komersial.

T3 adalah gedung perkantoran tujuh lantai yang menggunakan kayu sebagai bahan struktural utama, menjadikannya salah satu gedung perkantoran kayu tertinggi di Amerika Utara pada saat selesai dibangun.

T3 tidak hanya menggunakan kayu untuk struktur utamanya, tetapi juga menggabungkan elemen kayu dalam desain interiornya, menciptakan lingkungan kerja yang hangat dan alami. Penggunaan kayu dalam proyek ini tidak hanya menunjukkan keindahan estetika, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kayu dapat digunakan dalam proyek skala besar dengan tingkat keberlanjutan yang tinggi.

Desain Dan Struktur T3

Proyek T3 didesain oleh Michael Green Architecture dan dibangun oleh StructureCraft. Desainnya menggabungkan elemen kayu rekayasa seperti Cross-Laminated Timber (CLT) dan Glue-Laminated Timber (Glulam).

Struktur bangunan ini memanfaatkan kekuatan dan fleksibilitas kayu rekayasa, yang memungkinkan penciptaan ruang yang luas dan terbuka tanpa banyak kolom penyangga. Penggunaan kayu juga memungkinkan proses konstruksi yang lebih cepat dibandingkan dengan beton atau baja, karena banyak elemen kayu dibuat dalam bentuk prefabrikasi dan hanya perlu dirakit di lokasi.

Dampak Bahan Kayu dalam Proyek T3

Penyerapan Karbon (Carbon Sequestration) 

Kemampuan alami dari kayu adalah dapat menyimpan karbon, yang berarti penggunaan kayu dalam konstruksi dapat mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer. Dalam kasus T3, diperkirakan bahwa bangunan tersebut menyimpan sekitar 3.200 metrik ton CO2, setara dengan mengeluarkan sekitar 900 mobil dari jalan selama satu tahun.

Efisiensi Energi 

Sifat insulasi termal dari kayu sangat baik, hal ini membantu mengurangi kebutuhan pemanasan dan pendinginan bangunan. Ini berarti bangunan seperti T3 dapat mengkonsumsi lebih sedikit energi dibandingkan dengan bangunan yang menggunakan bahan tradisional seperti beton atau baja.

Pengurangan Emisi dalam Konstruksi

Proses produksi dan konstruksi kayu biasanya menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Dengan menggunakan kayu rekayasa, T3 berhasil mengurangi jejak karbonnya secara signifikan selama fase konstruksi.

Kesehatan dan Kesejahteraan Penghuni

Studi menunjukkan bahwa lingkungan yang menggunakan bahan alami seperti kayu dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kesehatan fisik penghuni. Dalam konteks bangunan komersial, ini dapat berarti peningkatan produktivitas dan kepuasan karyawan.

Proyek T3 di Minneapolis menunjukkan bagaimana kayu dapat digunakan sebagai bahan utama dalam bangunan komersial besar, tidak hanya memberikan manfaat estetika tetapi juga manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan desain dan implementasi yang tepat, kayu dapat membantu menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan, efisien energi, dan sehat bagi penghuninya.

Bangunan T3 menjadi contoh inspiratif bagi proyek green building di masa depan, baik di tingkat lokal maupun global. Dengan terus berkembangnya teknologi dan metode konstruksi yang inovatif, kita dapat mengharapkan lebih banyak bangunan komersial yang menggunakan kayu sebagai bahan utama dalam upaya menuju keberlanjutan yang lebih besar dalam industri konstruksi.

Perumahan Kayu Green Building, Stadthaus

Ingin Membuat Proyek Green Building Yang Sukses, Contoh Berikut Bisa Jadi Inpirasi
sumber foto Will Pryce, architectmagazine

Jika Anda adalah bagian perusahaan pengembang perumahaan, Anda perlu mempertimbangkan salah satu contoh menonjol dari perumahan green building yang satu ini.  Stadthaus di Murray Grove, London. Stadthaus adalah bangunan apartemen sembilan lantai yang seluruh strukturnya terbuat dari Cross-Laminated Timber (CLT).

Dibangun oleh Waugh Thistleton Architects, proyek ini merupakan salah satu gedung kayu tertinggi di dunia pada saat penyelesaiannya dan pionir dalam penggunaan kayu dalam konstruksi perumahan perkotaan.

Stadthaus menampilkan berbagai unit perumahan dengan rancangan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan kayu, baik dari segi struktural maupun estetika. Proyek ini tidak hanya menekankan pada keindahan dan kehangatan kayu, tetapi juga pada keuntungan keberlanjutan dan efisiensi energi yang signifikan.

Aspek Keberlanjutan dan Efisiensi Energi yang Dicapai dalam Proyek  Stadthaus

Bahan Terbarukan dan Biodegradable

Penggunaan CLT dalam Stadthaus menunjukkan komitmen terhadap bahan bangunan yang terbarukan dan biodegradable. Kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan, memastikan bahwa sumber daya tersebut terus diperbarui dan tidak menyebabkan deforestasi yang merusak lingkungan.

Pengurangan Emisi Karbon

Kayu memiliki kemampuan alami untuk menyimpan karbon (carbon sequestration). Dalam proyek Stadthaus, penggunaan kayu menyimpan sejumlah besar karbon di dalam struktur bangunan, mengurangi jejak karbon keseluruhan. Diperkirakan bahwa setiap meter kubik kayu yang digunakan menyimpan sekitar satu ton karbon dioksida, menjadikan Stadthaus sebagai salah satu proyek perumahan dengan emisi karbon rendah.

Proses Konstruksi yang Efisien

Proses konstruksi dengan CLT lebih cepat dibandingkan dengan bahan konvensional seperti beton dan baja. Dalam kasus Stadthaus, waktu konstruksi yang lebih singkat berarti lebih sedikit emisi yang dihasilkan dari transportasi dan peralatan berat, serta mengurangi gangguan lingkungan di sekitar lokasi pembangunan.

Kinerja Energi Tinggi

Berkat desain yang memperhatikan efisiensi energi, Stadthaus mencapai kinerja energi yang tinggi. Bangunan ini dilengkapi dengan sistem pemanas dan pendingin yang efisien, serta ventilasi yang baik untuk memastikan udara segar masuk ke dalam bangunan tanpa kehilangan panas yang berlebihan.

Penggunaan Energi Terbarukan

Stadthaus juga dilengkapi dengan teknologi energi terbarukan seperti panel surya di atapnya, yang membantu memenuhi kebutuhan energi bangunan secara berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menurunkan biaya operasional jangka panjang.

Stadthaus di Murray Grove, London, adalah contoh luar biasa dari bagaimana kayu dapat digunakan secara efektif dalam proyek green building untuk perumahan. Dengan memanfaatkan CLT sebagai bahan utama, proyek ini menunjukkan bahwa kayu tidak hanya memberikan keindahan estetika tetapi juga menawarkan manfaat lingkungan yang signifikan. Dari pengurangan emisi karbon hingga peningkatan efisiensi energi, Stadthaus menetapkan standar baru untuk konstruksi perumahan yang berkelanjutan.

Bangunan seperti Stadthaus memberikan inspirasi bagi pengembang dan arsitek di seluruh dunia untuk mengeksplorasi potensi kayu dalam proyek green building. Dengan terus berkembangnya teknologi dan metode konstruksi yang inovatif, masa depan konstruksi kayu dalam green building tampak cerah dan penuh peluang. Bagaimana dengan perusahaan pengembang Anda? Sudah saatnya ikut serta dalam proyek green building karena Anda tidak perlu repot dengan bahan baku kayu yang bisa di sediakan oleh woodstockofficial.com.

The Druk White Lotus School dan The David and Lucile Packard Foundation Headquarters

Ingin Membuat Proyek Green Building Yang Sukses, Contoh Berikut Bisa Jadi Inpirasi
sumber foto druk white lotus: arjun studio pinterest

The Druk White Lotus School di Ladakh, India bisa menjadi inspirasi di bidang pendidikan untuk menerapkan bangunan sekolahan dengan konsep green building. Bangunan publik ini tidak hanya menggabungkan arsitektur tradisional dengan teknologi modern tetapi juga memanfaatkan kayu sebagai bahan konstruksi utama. Proyek ini dirancang oleh arsitek terkenal Arup Associates dan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan efisien energi.

Selain sekolah, contoh lain adalah The David and Lucile Packard Foundation Headquarters di Los Altos, California. Bangunan ini berfungsi sebagai pusat komunitas dan kantor, menggunakan kayu rekayasa seperti Cross-Laminated Timber (CLT) dan Glue-Laminated Timber (Glulam). Desainnya yang ramah lingkungan menjadikannya salah satu bangunan publik paling berkelanjutan di dunia.

Dampak Positif Dari Bangunan Publik Konsep Green Building

Lingkungan Belajar yang Sehat dan Nyaman

Penggunaan kayu dalam The Druk White Lotus School menciptakan lingkungan belajar yang hangat dan nyaman. Kayu memiliki sifat alami yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fisik siswa, membantu mereka untuk lebih fokus dan bersemangat dalam belajar.

Keterlibatan Komunitas Dan Peningkatan Masyarakat

Bangunan publik seperti sekolah dan pusat komunitas yang menggunakan kayu seringkali melibatkan komunitas lokal dalam proses konstruksi. Ini tidak hanya menciptakan rasa memiliki tetapi juga membuka peluang kerja bagi penduduk setempat.

Di The Druk White Lotus School, banyak pekerja lokal yang dilibatkan, yang meningkatkan keterampilan mereka dalam teknik bangunan modern dan tradisional. Dengan adanya proyek publik seperti ini akan meningkatkan pendapatan orang yang bekerja, meningkatkan pengetahuan baru tentang proyek bangunan hijau dengan kayu. Kedepannya mereka akan terinspirasi secara individual dalam dampak yang lebih luas untuk kehidupan dan keberlanjutan.

Edukasi tentang Keberlanjutan

Bangunan seperti The David and Lucile Packard Foundation Headquarters juga berfungsi sebagai alat pendidikan tentang pentingnya keberlanjutan dan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan. Pengunjung dan pengguna bangunan dapat belajar tentang manfaat kayu dan bagaimana itu berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon.

Bangunan publik yang menggunakan kayu tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan semakin banyaknya proyek yang mengadopsi prinsip-prinsip green building, kita dapat mengharapkan lebih banyak inspirasi  bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.

Baca juga: Penggunaan Kayu Solid dan Kayu Rekayasa dalam Proyek Green Building

Penutup

Dari artikel ini kita jadi mengetahui contoh penerapan green building/ bangunan hijau dengan bahan utama kayu di Dunia. Indonesia yang masih mempunyai banyak hutan sebagai sumber penghasil kayu jika di kelola dengan baik dan bijak tentunya akan menjadi keunggulan tersendiri. Bahan baku kayu yang melimpah di negeri sendiri harusnya perlu di angkat popularitasnya dan kita perlu lebih sadar dan mengetahui lebih lanjut tentang pemanfaatannya sebagai bahan baku green building.

Untuk menopang proyek yang membutuhkan bahan baku kayu baik kayu log atau kayu olahan seperti penutup lantai kayu outdoor /decking, lantai kayu / flooring, panel dinding / wall panel, dan door jamb pabrik woodstockofficial.com siap membantu suplai perusahaan Anda untuk proyek di Surabaya. Hubungi customer service kami untuk konsultasi lebih lanjut.

× Customer Service